ditulis oleh: Alfi Soraya
Proyek sosial “Menusantara” yang diinisiasi oleh 3 siswi kelas 12 SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta, yaitu Alfi Soraya selaku ketua koordinasi, Mutiara Hasnatul Jannah dan Qurrotu Aini berhasil memberikan dampak yang signifikan dan gemilang terhadap masyarakat lokal Kalurahan Argomulyo. Proyek sosial ini merupakan salah satu rangkaian acara dari pembinaan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang kemudian mengajak beberapa siswa SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta untuk turut serta dalam menjadi volunteer dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Menusantara sendiri lahir dari keresahan para petani Argomulyo di sekitar area tempat tinggal dan sekolah inisiator yang sedang mengalami penurunan produksi akibat alih fungsi lahan dan hama tikus. Faktor lain juga disebabkan oleh menurunnya minat dan ketertarikan anak muda untuk ikut turun ke sawah dan bertani, sehingga sulit untuk mempertahankan produksi beras padi yang merupakan makanan pokok bagi masyarakat.
Oleh karena itu, dalam proyek sosialnya mereka menargetkan ibu-ibu rumah tangga yang merupakan penyaji makanan dalam keluarga khususnya ibu PKK Argomulyo sebagai target utama dalam Menusantara yang berfokus dalam permasalahan diversifikasi pangan. Dengan begitu, diharapkan ibu-ibu tersebut bisa memberikan variasi terhadap menu karbohidrat bagi keluarga setiap harinya.
Upaya tersebut sejalan dengan SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 2 yang bertujuan untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan. Yang kemudian diwujudkan oleh Menusantara dalam hal diversifikasi pangan.
Tak hanya itu, Menusantara juga turut memanfaatkan potensi lokal Kalurahan Argomulyo untuk mengembangkan menu makanan yang lebih variatif. Selama kurang lebih 4 bulan Menusantara telah melakukan berbagai macam kegiatan edukatif seperti seminar, Quiz Menusantara, Dolan Karo Menusantara, menanam komoditas lokal hingga Menusantara Master Chef yang memanfaatkan berbagai resep masakan khas nusantara. Ibu Yofaniar selaku juri Menusantara Master Chef yang mengisi acara menuturkan harapan beliau agar kelak event ini bisa menjadi dasar dan awal bagi masyarakat untuk lebih mengoptimalkan kembali potensi pangan lokal dan tidak hanya bergantung pada beras saja.
Lebih lanjut Ibu Susi, Ibu Lurah Kalurahan Argomulyo menyambut baik dan sangat berterima kasih atas terlaksananya proyek sosial Menusantara yang kembali meningkatkan keaktifan dan semangat ibu-ibu PKK dan menantikan agar kegiatan serupa bisa terus dikembangkan di kemudian hari.
“Kita dapat menambah ilmu tentang ketahanan dan ternyata banyak dari makanan lokal yang ada di sekitar rumah yang tidak hanya dijadikan camilan namun bisa dijadikan pengganti nasi” tutur Ibu Sumarni salah satu anggota PKK selaku penerima manfaat.
Sebanyak 25 ibu-ibu PKK Argomulyo berhasil mengeksplorasi berbagai menu nusantara dengan pengganti karbohidrat selain nasi lalu merangkum resep-resep seperti fufu, binte biluhuta dan tumpeng singkong dalam sebuah karya. Keberhasilan proyek ini pula ditandai oleh pemahaman ibu-ibu PKK terhadap materi yang disampaikan serta terealisasinya ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu salah satunya ditunjukkan oleh Ibu Ratih (anggota PKK) yang mulai mengembangkan menu MPASI dengan variasi karbohidrat bagi buah hatinya.
Tidak hanya itu salah satu volunteer Menusantara, Devina, ikut menyampaikan dampak positif yang ia rasakan selama mengikuti proyek ini “Selama mengikuti Menusantara, aku bisa bersenang-senang bersama ibu PKK dan mendapat pengalaman yang sangat berdampak buat diri aku sendiri”
Dengan begitu, Menusantara telah berperan aktif dalam menginspirasi, mengatasi, dan mengurangi dampak lebih lanjut dari permasalahan diversifikasi pangan Indonesia. Akhir kata, bersama Menusantara ‘Ragam Pangan, Kuatkan Ketahanan Pangan’